Covid-19: 'Situs pelecehan anak diakses jutaan kali oleh pelaku pedofilia' selama lockdown - Pelecehan seksual online terhadap anak meningkat tajam
Artikel ini memuat konten yang disediakan Instagram. Kami meminta izin Anda sebelum ada yang dimunculkan mengingat situs itu mungkin menggunakan cookies dan teknologi lain.
Saat ini pelajar SMP itu sudah berada di rumah aman KPAID Tasikmalaya untuk menjalani proses pemulihan psikologis sejak ditangkap pekan lalu.
Seorang ibu tiga anak yang tinggal di Filipina - yang tak bisa kami sebut namanya karena alasan hukum - mengaku kepada BBC ia telah menyebarkan online video.
Seorang remaja bernama Jhona (bukan nama sebenarnya) bercerita kepada BBC bahwa ia pernah dieksploitasi secara seksual oleh ibu temannya.
Dewi kemudian bergabung dengan anak-anak dampingan KAP Indonesia. Sama seperti Mira, ia mengikuti berbagai kegiatan, termasuk mengikuti pendidikan kesehatan reproduksi remaja. Salah satu materinya tentang penyakit menular seksual. Namun hal itu belum cukup membuat Dewi berhenti dari pekerjaannya.
Dalam movie tersebut, sang ibu muda terlihat tanpa busana saat melakukan aksi tak pantas terhadap anak kecil baju biru yang tak berdaya.
Lembaga pegiat eksploitasi seksual komersial anak, ECPAT Indonesia, juga menduga kuat "ada keterlibatan sidikat industri seks" di balik pembuatan movie tersebut yang website disebut "ingin mempromosikan hubungan seksual antara anak-anak dengan orang dewasa".
Awal kisahnya pun diwarnai kekerasan seksual sang pacar, seorang pemuda sekampung yang umurnya tiga tahun lebih tua. Si pacar melakukan berbagai tipu daya untuk memaksanya melakukan hubungan seks.
Welcome To Movie adalah salah satu situs web pertama yang memonetisasi pornografi anak menggunakan bitcoin, yang memungkinkan pengguna menyembunyikan identitas mereka selama transaksi keuangan.
Pengguna yang membayar bitcoin kemudian mendapatkan poin yang bisa digunakan untuk mengunduh online video atau membeli semua video yang ingin ditonton lewat akun VIP.
Kasus ini viral di media sosial setelah seseorang bernama Alvian Akmal, yang merupakan atasan dari ayah korban, mengunggahnya di Instagram.
'Kenapa bapak yang seharusnya melindungi malah merusak?' - Gelombang perkosaan anak dalam keluarga di Indonesia
Sementara itu, penegakan hukum pada kasus-kasus kekerasan seksual pada anak belum maksimal karena penegak hukum sering kali terjebak pada hukum acara, alih-alih mengutamakan hak anak.